Rabu, 12 Februari 2014

Tanggal ini setahun kemudian.

Malam ini hujan datang bersama rindu
Keroyokan. Curang sekali.
Selalu saja begitu bila mereka datang bersamaan,
Sukses membuat anak perempuan sembab sesenggukan.
--- 

12 Februari setahun kemudian
Tentu tidak sama dengan hari ini, pun dengan tanggal yang sama pada tahun-tahun yang lalu. Kami tak perlu kami ngumpet sempit-sempitan di sebrang kamar kosmu, memaksa dwi telepon berpura-pura minta dicarikan kecoa untuk praktikum esok hari. Atau pada tahun sebelumnya saat kami menunggumu dalam gelap mengendap-endap masuk salah satu kamar di asrama putri salman, bersiap dengan nampan berisi kue. 

12 Februari setahun kemudian 
Belajar di tempat yang lain lagi, kawan baru, suasana baru. Boleh ya Fal, tetap berbagi cerita dengan kami bagaimana cuaca barumu di sana :)

12 Februari setahun kemudian
Padahal ini tidak benar-benar jauh. Tidak sejauh dimana kamu akan memijakkan kaki pada tanggal yang sama setahun kemudian

Padahal ini tidak benar-benar sulit untuk bertemu orang-orang terdekat. Tidak sesulit bagaimana usaha yang dikeluarkan bila pada tanggal ini setahun kemudian kamu ingin berada diantara orang-orang tersayang
Tapi biar jauh, biar dekat, muasalnya tetap sama; jarak.

Jarak itu bisa relatif bukan? Aku sekarang ini tidak benar-benar jauh, pun tidak benar-benar sulit untuk bertemu orang-orang terdekat; tapi begini cukup membuatku kepayahan mengatasi rindu. 

Aku lalu ingat bagaimana ujung jari bapak mengetuk-ngetuk pinggiran kursi di saat-saat kami ngobrol. Bagaimana ibu menyeru kesal entah karena aku lupa dimana meletakkan barang, lupa membawa sesuatu. Senyum simpul berarti yang mengakhiri kalimat-kalimat. Sorot-sorot mata pada perpisahan, pada pertemuan-pertemuan. 

Pergi (sedikit) lebih jauh dari rumah akan membuat kita tahu bagaimana rasanya pulang. Menghidupi detik ini memang cara terbaik untuk kemudian membuat kita tersenyum mengingat. Dalam beberapa bulan ke depan, sebelum berangkat untuk menuntut ilmu di negeri sebrang Fal, nikmati masa-masa bersama Tante Zoel, Oom, Dhira, sama Oma ya, sebelum kemudian pulang untuk memeluk mereka lagi erat erat.
---

Wangi formalin yang akrab di semester-semester akhir. Boulevard. Lari-larian sepanjang asrama putri salman-gku timur lantai tiga. Pembagian materi uts/uas. Film makrab. Tiap-tiap kuliah lapangan. Lembar-lembar kitab biselmol pada sepertiga terkahir bulan ramadhan. Ber-bajaj bolak-balik rumahmu-gedung kkp yang kemudian membuat berpikir ‘oh oh oh jakarta’. Seapud. Willingnes to pay survey. Bergelempangan pada malam-malam mabit. Expired date Milo. Tragedi pesona bule palsu menjelang sunset di kuta. Bubur ayam favorit depan gang mama usen. Warung makan sehati; dan banyak lagi ya Fal, tak cukup dituliskan satu persatu. 

Padamu, pada powerranger, aku kangen sekali. Teman menuliskan, obat rindu itu ada dua; bertemu atau berdoa. Yang pertama melegakan tapi bisa memberatkan. Yang kedua, menguji kesabaran tapi pasti tersampaikan.

Memberatkan karena setiap dari kita punya prioritas masing-masing saat ini. Semoga saja Mei atau Juni berbaik hati memberi kesempatan untuk kunjungan-kunjungan. 

Doaku; semoga pada tanggal ini setahun kemudian kita semua selalu berada dalam kelebihbaikkan. Sampai bertemu segera teman teman :’)