Kamis, 04 April 2013

Rupa mentari



Bertiga kami pagi itu; saya, Icha, dan Iza kawan cilik kelas 2 SD, menyusur pantai menuju dermaga, tempat pilihan kami menunggu  kemunculan mentari. Desau angin laut dan suara memecah dari ombak air pasang yang bergulung ramah ikut meramaikan tepian pantai yang telah dipenuhi hiruk pikuk aktivitas warga. Toyapakeh selalu sudah ramai sepagi ini. Orang-orang yang menjemput riski di pagi hari.

Ya, Toyapakeh. Menurut saya, desa ini merupakan salah satu tempat yang dengan sukses dapat menghidupkan romantisme sunrise dan sunset. Dari desa ini matahari terbit dari balik rimbun nyiur, tenggelam di barat pulau Nusa Lembongan. Tampak sederhana ya? 














Namun bagi saya wajah matahari di ufuk, tak pernah sederhana :')

Tidak ada komentar:

Posting Komentar